Baturaja, lahatsatu.id – Hingga Pukul 08.00 WIB, hari ini (08/05) 565 Gardu Distribusi di Kabupaten OKU yang masih dilakukan pemadaman sementara oleh PLN, 245 diantaranya telah dioperasikan sehingga 9.800 pelanggan dari 22.600 pelanggan terdampak banjir telah menyala. Menurut Team Leader Tehnik ULP Baturaja Febriansyah, 2 penyulang permata dan Intan telah dinormalkan karena dalam kondisi aman dari banjir.
“Alhamdulillah, beberapa trafo PLN telah kami normalkan. Saat ini 43,36% pelanggan sudah normal kembali. Sedangkan untuk gardu distribusi 320 unit masih dipadamkan sementara. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti seperti bahaya konsleting listrik,” katanya.
Manager ULP Baturaja Iswandi mengatakan pihaknya masih melakukan pemadaman sementara disebabkan banyak rumah warga terendam dan gardu distribusi PLN nyaris terendam karena level air naik. Sehingga dengan terpaksa PLN akan melakukan pemadaman listrik.
“Warga yang tidak terkena banjir namun padam listrik, karena gardu distribusi yang mengalirkan listrik ke rumah pelanggan berpotensi terendam sehingga harus dipadamkan dan belum bisa memasok listrik. Gardu distribusi PLN dibebaskan dari tegangan listrik untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan seperti bahaya konsleting listrik. Jadi mohon pengertiannya, hal ini untuk keselamatan kita bersama,” ujarnya.
PLN terus berupaya untuk menyalakan kembali aliran listrik di lokasi-lokasi yang sebelumnya terdampak bajir dengan melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir. Hal ini dilakukan untuk memastikan peralatan di gardu distribusi dalam keadaan siap beroperasi.
Sebaliknya karena tingginya genangan air, beberapa wilayah terpaksa dipadamkan seperti sebagian Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Batu Kuning dan Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Pangandonan dan Kecamatan Lubuk Raja.
“PLN mohon maaf untuk pemadaman sementara yang dilakukan, kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik. Jika memang sudah siap dinyalakan, sesegera mungkin listrik akan kami nyalakan setelah instalasi listrik dilapangan aman,” tambah Iswandi.
Sementara Manager PLN UP3 Lahat, Teguh Aang Harmadi mengimbau agar warga untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap banjir jika masuk kedalam rumah. Salah satunya memutus aliran listrik yang mengalir ke rumah dengan cara mematikan mini circuit breaker yang ada di kWh meter pelanggan.
Selain itu, Aang juga berharap kerja sama masyarakat apabila menemukan kondisi instalasi listrik yang tidak aman di sekitarnya untuk segera ditindaklanjuti oleh PLN.
“Segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile apabila warga menemukan jaringan PLN yang tidak aman dan membahayakan warga. Hal ini akan sangat membantu PLN untuk meminimalisir pemadaman yang terjadi di masyarakat,” katanya. (*)