Lumbung Sumber Daya Alam, Lahat Masih Berjuang Atasi Kemiskinan

oleh -13 Dilihat
oleh
Rakor Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Hotel Santika Lahat.

Lahat, lahatsatu.id – Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk lahan subur untuk pertanian serta potensi energi seperti tambang batubara, panas bumi, minyak dan lainnya, Kabupaten Lahat menghadapi tantangan serius terkait pengentasan kemiskinan.

Kabupaten Lahat di Provinsi Sumatera Selatan masih berjuang dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Dengan angka kemiskinan mencapai 14,14% atau sekitar 60.170 jiwa, dan kemiskinan ekstrem sebesar 1,09%, kenyataan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat.

Dalam Rapat Koordinasi Kemiskinan tahun 2024, Kamis (10/10), di Hotel Santika Lahat.
PJ Bupati Lahat, Imam Pasli, S.STP, M.Si, menyampaikan bahwa pengentasan kemiskinan merupakan masalah utama yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ia menggarisbawahi, “Pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab kita bersama, dan kita harus serius dalam upaya ini. Target nasional kita adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit dan menghapus kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

PJ Bupati Imam Pasli menyoroti bahwa, meskipun Kabupaten Lahat memiliki sumber daya melimpah, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi pertanian, misalnya, belum sepenuhnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama lebih intensif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi ekonomi yang ada
Pemerintah Kabupaten Lahat telah merancang langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan, antara lain:
1. Peningkatan Kualitas Data: Melakukan verifikasi dan validasi data masyarakat miskin agar program yang dijalankan tepat sasaran. Data yang akurat diperlukan untuk menentukan lokasi dan sasaran program di berbagai sektor.
2. Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial:
– Memastikan penyaluran bantuan pangan dari pemerintah tepat waktu, terutama untuk bulan Oktober hingga Desember.
3. Penguatan Ekonomi Masyarakat:
– Memastikan realisasi program dan kegiatan yang didanai APBD 2024 dilaksanakan dengan cepat untuk mempercepat perputaran ekonomi dan upaya pengentasan kemiskinan
4. Koordinasi Antara Stakeholder:
– Melakukan koordinasi intens antara berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, camat, dan lurah, untuk membahas langkah konkret dalam mengatasi kemiskinan ekstrem.
– Membuat komitmen bersama untuk berupaya mengurangi kemiskinan dan menjadikan Kabupaten Lahat sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang minim, bahkan mencapai level 0.
5. Optimalisasi Sumber Daya Alam: Memanfaatkan potensi alam yang ada untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan, seperti sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata, guna menciptakan lapangan kerja baru.
6. Kolaborasi dengan Stakeholder: Membangun sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat agar intervensi yang dilakukan lebih efektif dalam pengentasan kemiskinan.
Lanjut dia, agar semua upaya yang dilakukan dapat memberikan hasil positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam mencapai tujuan bersama dalam penanganan kemiskinan. “Rapat Koordinasi Kemiskinan tahun 2024 ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen semua pihak untuk menangani masalah kemiskinan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kabupaten Lahat,” ungkapnya.
Dengan potensi sumber daya yang melimpah, ada harapan bahwa Kabupaten Lahat dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang yang membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya.(*)