LAHATSATU.ID, Lahat – Keberadaan industri pertambangan batu bara di Indonesia memiliki dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memahami hal ini dengan baik. Sehingga mengutamakan perannya dalam mendorong kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut merupakan wujud komitmen PTBA untuk mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan kemakmuran rakyat.
“Selama 21 tahun sejak menjadi perusahaan terbuka, kami telah menjadi pemain utama dalam industri pertambangan batu bara. Beroperasi dalam seluruh rantai pasokan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat,” kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail.
PTBA sebagai anggota Grup MIND ID terus memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini terlihat dari peningkatan pasokan batu bara PTBA untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya ketenagalistrikan.
Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara PTBA pada 2022 tercatat mencapai 19,2 juta ton. Sebelumnya pada 2020 realisasi DMO dari PTBA sebesar 14,1 juta ton, dan pada 2021 sebesar 16,1 juta ton.
Kontribusi untuk penerimaan negara juga tumbuh. Total kontribusi pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari PTBA pada tahun buku 2022 sebesar Rp 15,7 triliun. Sebelumnya pada 2020 sebesar Rp 5,8 triliun dan Rp 5,7 triliun di 2021.
Tidak hanya berfokus pada kontribusi ekonomi, PTBA juga berkomitmen untuk berperan aktif dalam aspek sosial dan lingkungan melalui berbagai inisiatif.
PTBA telah mengembangkan 8 bidang pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM), yang mencakup pendidikan, kesehatan, pengembangan dan pembinaan kelompok, kemandirian ekonomi, sosial budaya, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pembangunan infrastruktur dalam mendukung kemandirian PPM, dan PPM inovatif beserta PLTS irigasi.
Di sektor pendidikan, PTBA menjalankan berbagai program seperti BIDIKSIBA, Gernas Tastaka, Gernas Tastaba, dan Ayo Sekolah. Program-program ini telah menjangkau sebanyak kurang lebih 4.000 penerima manfaat, terutama masyarakat lokal di sekitar wilayah operasi PTBA, dengan tujuan memberikan akses pendidikan berkualitas yang mendukung masa depan mereka.
Sementara itu, di sektor kesehatan, PTBA juga telah menyelenggarakan program pengobatan gratis, bekerja sama dengan RS Bukit Asam Medika untuk memberikan layanan kesehatan secara gratis di sekitar wilayah Ring 1 perusahaan, termasuk pemeriksaan oleh dokter pilihan dan pemberian obat obatan. Hingga saat ini, program ini telah menjangkau 5.569 penerima manfaat dengan total 92 program kesehatan gratis yang telah diselenggarakan.
PTBA juga telah melaksanakan berbagai program peningkatan kemandirian ekonomi dalam bentuk pembinaan usaha bagi para mitra binaan, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil di sekitar wilayah perusahaan. Mitra-mitra binaan PTBA mencakup sektor perikanan, perdagangan, pertanian, perkebunan, keuangan, dan industri.
Hingga saat ini, sudah terdapat 1.620 usaha mikro kecil binaan dan 478 kegiatan pelatihan telah dilaksanakan, termasuk pelatihan sertifikasi kompetensi, penerapan aplikasi platform Pasar Digital (PaDi), pelatihan kewirausahaan, pelatihan dan pengembangan dan budidaya tanaman perkebunan seperti karet, sawit, dan kopi, pelatihan manajemen keuangan dan pencatatan transaksi keuangan secara digital, hingga manajemen sumber daya manusia.
PTBA turut menerapkan irigasi pertanian berbasis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dengan menyasar lahan pertanian tadah hujan di sekitar wilayah operasional perusahaan. PTBA menyediakan infrastruktur pengairan sawah yang ramah lingkungan dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan, pemberdayaan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Hingga saat ini, terdapat 845 petani yang menjadi penerima manfaat program ini, dengan cakupan area sawah seluas 493 hektar.
“PTBA berkomitmen untuk terus berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal, serta mendorong kemajuan dan ketahanan ekonomi bagi bangsa,” tutup Arsal.(mala)