Jakarta, lahatsatu.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil meraih peringkat Platinum dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024 yang diselenggarakan National Center for Corporate Reporting (NCCR) di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Penghargaan tersebut diberikan karena Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang disampaikan PTBA dinilai telah memenuhi Standar GRI (Global Reporting Initiative) 2021, peraturan OJK, Standar GRI Sektor, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan standar lainnya serta telah diverifikasi oleh pihak ketiga berdasarkan Standar Jaminan Keberlanjutan: AA1000 dan ISAE 3000, sehingga memiliki kualitas dan kredibilitas tinggi di tiap upaya perusahan dalam aspek berkelanjutan.
“Terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas transparansi dan akuntabilitas kami dalam mendukung keberlanjutan. Tentunya ini semakin memotivasi kami untuk senantiasa menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam upaya menghadirkan energi tanpa henti untuk Indonesia,” kata Suherman, Direktur Sumber Daya Manusia PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Dalam mendukung keberlanjutan, PTBA senantiasa menerapkan prinsip pertambangan terbaik (Good Mining Practice). Upaya-upaya yang dilakukan, di antaranya reklamasi lahan pasca tambang, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), pengembangan lahan basah buatan (constructed wetland), elektrifikasi peralatan pertambangan hingga digitalisasi pertambangan.
ASRRAT pada tahun ini mengusung tema “Enhanced Transparency and Accountability for Sustainable Business” merupakan ajang penghargaan atas Laporan Keberlanjutan yang menyoroti komitmen terbaik dalam praktik tata kelola perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berkelanjutan.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) sejak tahun 2005 dan telah diikuti oleh 68 perusahaan Indonesia serta 7 perusahaan lainnya dari Filipina, Bangladesh, Rusia, Australia.
NCCR menetapkan empat peringkat Laporan Keberlanjutan, yaitu Platinum (tertinggi), Emas, Perak, dan Perunggu. Proses penilaian melibatkan tim juri yang terdiri dari para ahli yang berasal dari berbagai universitas, serta tim asesor yang memiliki sertifikasi di The Certified Sustainability Reporting Specialist+ (CSRS+).(rls)